halo pembaca yang budiman,,
mau cerita nih perjalanan aku & teman di kota Pahlawan, Surabaya. Panjang lebar & memalukan banget sih karena ada moment kami tersesat, padahal dulu aku merantau disini 4 tahun.sekarang malah seperti pungguk yang tersesat di kubangan hahahaha, tapi gak apa-apa karena ada oleh-oleh kecil yang bisa dibawa pulang dari surabaya khususnya dari kampung perdagangan cina. Apa itu ??? apa lagi kalo bukan [hunting] Jalan Gula...
mungkin sudah banyak di share foto dan cerita tentang jalan ini, tapi bagi kami tidak lengkap kalo kami tidak lihat sendiri. berawal dari tersesatnya kami saat menuju tempat ini, karena di maps dan penunjuk jalan serta kenyataan tidak sama. kami pun berhasil sampai di jalan gula ( hasil tanya sana-sini penuh semangat meski disinari matahari yang kejam ). sesampai disana kami pun langsung menuju sebuah warung yang menjajakan minuman segar "ahh, akhirnya bro" kataku kepada temanku. kami pun memesan segelas es teh dengan tambahan es batu, "hmm segerrr" pikirku..
Kawanku Perdana Surya
setelah selesai minum, istirahat dan mengapikan rokok kami pun bergegas masuk ke jalan gula. saat awal melihat jalan ini kami merasa tidak ada daya tarik karena padatnya lalu lintas dan alur perdagangan. sampah disana-sini, kendaraan keluar masuk dan parkir sembarangan, dan buruh angkut yang hilir mudik membuat kami kehilangan mood.
Buruh Angkut
Kami pun menjelajah jalan terlebih dahulu dan bertanya kepada masyarakat sekitar tentang bangunan tua atau punya sisi historycal. tapi dalam interogasi kami ini kebanyakan masyarakat tidak tau karena bangunan ini ada sebelum mereka lahir, mereka hanya bilang "biasane dhateng ngriko mas kathah tiyang poto-poto,dhekwingi niku nggih enten tiyang tipi ngriki" yang artinya 'biasanya ditempat itu lho mas banyak orang memotret (sambil nunjuk sebuah tempat), kemarin hari ada orang dari televisi juga ke tempat itu". " Hmm..oke matur suwun pak " ujar kami. Kami pun mencoba menelusuri sendiri ada apa di kota tua ini dengan berjalan kaki mulai dari....
jalan gula
jalan coklat
jalan teh dan jalan bibis
hingga kembali ke jalan karet tempat kendaraan kami parkir...
Mungkin ada beberapa yang menarik kami peroleh di kawasan ini, tapi sayangnya kami tidak mendapatkan informasi sejarah dari deretan jalan ini. menurut kami jika dibenahi, diperlakukan dan difungsikan dengan baik kawasan ini akan menjadi objek wisata photography yang tidak kalah dengan beberapa kota tua di Indonesia. Perlu kesadaran semua pihak dalam hal ini untuk merawatnya. Meski sudah ada iklan-iklan yang menunjukkan bahwa jalan gula adalah tempat yang bisa dikelola untuk meraup penghasilan, namun dalam prakteknya kami hanya menemui coretan pada dinding menggunakan alat seadanya.
iklan kuno
Ahhh...berakhir juga perjalanan di jalan gula,surabaya,jawa timur,indonesia. Kesimpulannya Jalan Gula memang tempat yang eksentrik dan sisi kelamnya sangat kental,lebih bagus jika lebih diperhatikan...
Terima kasih buat pembaca mau mengikuti kisah ini sampai selesai. tapi jangan khawatir aku akan terus mencari bangunan tua yang mungkin bisa dijadikan objek photo yang menarik buat penggemar photography..
Yang pasti photography is a wonderfully thing in the world
See you @ another chapter !!!!